==========================================================
Dengan ini, Episode 2 pun selesai... Rekor baru (kalau hiatus yang kemarin gak dihitung) ane nyelesaikan nih episode hanya dalam waktu 2 bulan... Banzai...!!!Mudahan aja episode selanjutnya bisa cepat... Walau ane sendiri ragu sih... Hkhkhk...
Dan... Bukan Hachiman kalau gak ditutup dengan monolog yang dalam...
Oke dah...
Selamat Menikmati...
==========================================================
Bab 5 - Intinya, Yoshiteru Zaimokuza itu Agak Gila
Bagian 6
Setelah kejadian itu, beberapa hari pun berlalu.
Waktu sudah memasuki jam pelajaran keenam. Pelajaran terakhir hari ini adalah Olahraga.
Seperti biasanya, aku berpasangan dengan Zaimokuza. Sama sekali tak ada yang berubah.
"Hachiman. Menurutmu siapa ilustrator yang paling hebat dan populer saat ini?"
"Jangan terlalu percaya diri dulu. Pikirkan itu kalau kau sudah menjuarai kompetisinya."
"Hmm... benar juga. Masalah utamanya adalah di mana aku harus memulai debut..."
"Kenapa kau sampai beranggapan kalau kau bisa menang?"
"...jika novelnya laku, mungkin orang-orang akan membuat adaptasi anime-nya dan aku bisa menikahi pengisi suaranya..."
"Cukup. Hentikan. Yang penting tulis saja manuskripnya, kau paham?"
Selama pelajaran Olahraga, aku dan Zaimokuza memulai perbincangan yang isinya kurang lebih seperti itu. Hanya itulah satu-satunya hal yang berubah.
Yah, walaupun isi perbincangan tadi memang tak begitu penting, bukan berarti kami membicarakan hal-hal menyenangkan. Karena itu kami tak pernah saling tertawa seperti para pasangan lainnya yang juga saling berbincang.
Bahasan yang kami perbincangkan tidaklah keren ataupun gaul, melainkan cuma diisi oleh hal-hal menyedihkan.
Aku sungguh berpikir bahwa kami memang bodoh karena berbuat begini. Aku sungguh merasa bahwa jelas-jelas tak ada gunanya berbuat begini.
Biarpun begitu... akhirnya pelajaran Olahraga tak lagi menjadi waktu yang tak menyenangkan.
Yah, memang begitulah kenyataannya.
Waktu sudah memasuki jam pelajaran keenam. Pelajaran terakhir hari ini adalah Olahraga.
Seperti biasanya, aku berpasangan dengan Zaimokuza. Sama sekali tak ada yang berubah.
"Hachiman. Menurutmu siapa ilustrator yang paling hebat dan populer saat ini?"
"Jangan terlalu percaya diri dulu. Pikirkan itu kalau kau sudah menjuarai kompetisinya."
"Hmm... benar juga. Masalah utamanya adalah di mana aku harus memulai debut..."
"Kenapa kau sampai beranggapan kalau kau bisa menang?"
"...jika novelnya laku, mungkin orang-orang akan membuat adaptasi anime-nya dan aku bisa menikahi pengisi suaranya..."
"Cukup. Hentikan. Yang penting tulis saja manuskripnya, kau paham?"
Selama pelajaran Olahraga, aku dan Zaimokuza memulai perbincangan yang isinya kurang lebih seperti itu. Hanya itulah satu-satunya hal yang berubah.
Yah, walaupun isi perbincangan tadi memang tak begitu penting, bukan berarti kami membicarakan hal-hal menyenangkan. Karena itu kami tak pernah saling tertawa seperti para pasangan lainnya yang juga saling berbincang.
Bahasan yang kami perbincangkan tidaklah keren ataupun gaul, melainkan cuma diisi oleh hal-hal menyedihkan.
Aku sungguh berpikir bahwa kami memang bodoh karena berbuat begini. Aku sungguh merasa bahwa jelas-jelas tak ada gunanya berbuat begini.
Biarpun begitu... akhirnya pelajaran Olahraga tak lagi menjadi waktu yang tak menyenangkan.
Yah, memang begitulah kenyataannya.
— II —
0 komentar:
Posting Komentar